Jumat, 22 Juni 2012

E-COMMERCE


E-COMMERCE

Electronic Commerce (e-commerce) dapat didefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan Internet. Model bisnis ini menekankan pertukaran informasi dan transaksi bisnis yang bersifat paperless, melalui Electronic Data Interchange(EDI), E-mail, electronic bulletin boards, electronic fund transfer, dan teknologi lainnya yang juga berbasis jaringan.

Perkembangan teknologi informasi pada masa sekarang ini terutama internet, membuat perkembangan e-commerce menjadi sangat pesat. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lain diseluruh dunia tanpa memandang tempat dan waktu. Dengan menggunakan jaringan internet, dapat menjalin hubungan bisnis dengan rekan bisnis atau konsumen secara jauh lebih efisien. Sampai saat ini internet merupakan infrastruktur yang ideal untuk menjalankan e-commerce, sehingga istilah e-commerce pun menjadi identik dengan menjalankan bisnis di internet.

Bagi pihak konsumen, model transaksi seperti ini dapat membuat waktu berbelanja menjadi singkat. Tidak ada lagi yang namanya berlama-lama mengelilingi pusat pertokoan untuk mencari barang yang diinginkan. Selain itu, harga barang-barang yang dijual melalui Online Shop biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari produsen barang ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko konvensional.

Online shopping menyediakan banyak kemudahan dan kelebihan jika dibandingkan dengan cara belanja yang konvensional. Selain bisa menjadi lebih cepat, di internet telah tersedia hampir semua macam barang yang biasanya dijual secara lengkap. Selain itu, biasanya informasi tentang barang jualan tersedia secara lengkap, sehingga walaupun kita tidak membeli secara on-line, kita bisa mendapatkan banyak informasi penting yang diperlukan untuk memilih suatu produk yang akan dibeli.

Mekanisme e-commerce
Pembeli yang hendak memilih belanjaan yang akan dibeli bisa menggunakan ‘Shopping Cart’ untuk menyimpan data tentang barang-barang yang telah dipilih dan akan dibayar. Konsep ‘Shopping Cart’ ini meniru kereta belanja yang biasanya digunakan orang untuk berbelanja di pasar swalayan. ‘Shopping Cart’ biasanya berupa formulir dalam web, dan dibuat dengan kombinasi CGI, database, dan HTML. Barang-barang yang sudah dimasukkan ke shopping cart masih bisa di-cancel, jika pembeli berniat untuk membatalkan membeli barang tersebut.

Jika pembeli ingin membayar untuk barang yang telah dipilih, ia harus mengisi form transaksi. Biasanya form ini menanyakan identitas pembeli serta nomor kartu kredit. Karena informasi ini bisa disalahgunakan jika jatuh ke tangan yang salah, maka pihak penyedia jasa e-commerce telah mengusahakan agar pengiriman data-data tersebut berjalan secara aman, dengan menggunakan standar security tertentu.
Setelah pembeli mengadakan transaksi, pihak retailer akan mengirimkan barang yang dipesan melalui jasa pengiriman langsung ke rumah pembeli. Pembeli bisa melacak tracking status secara langsung dengan memasukkan nomor resi pengiriman pada website jasa pengiriman tersebut. Namun ada juga beberapa Online Shop yang menyediakan layanan transaksi COD (Cash on Delivery) selain karena faktor kebiasaan juga karena faktor kepercayaan pembeli tersebut yang kurang memiliki kepercayaan yang cukup terhadap mekanisme jual beli online seperti ini.

Mekanisme e-commerce

Software untuk pembuatan e-commerce
Dalam pembuatan Online Shop di internet, diperlukan software-software tertentu untuk mengatur inventarisasi barang dan proses transaksi jual beli barang. Di pasaran, sudah terdapat software-software khusus untuk membuat sistem E-Com, seperti Intershop Online keluaran Intershop Communications, Merchant Server keluaran Microsoft Corp, dan Electronic Commerce Suite keluaran iCat. Pada umumnya software-software untuk pembuatan E-Commerce ini menggunakan database untuk penyusunan katalog. Database yang digunakan biasanya adalah DB2, Oracle, atau SQL. Software-software itu khusus dijual kepada pihak-pihak yang berniat membangun Online Shop, dan tentunya dijual dengan harga yang tidak murah.

Untuk menghemat biaya, alangkah baiknya kita bisa memanfaatkan software CMS gratisan yang ada diinternet seperti yang ada pada opensourcecms.com. Disitu terdapat berbagai macam platform CMS yang sudah siap Pakai. Khusus E-commerce saja ada sekitar 12 CMS yang bisa kita pilih sesuai dengan kebutuhan kita dan menurut saya pribadi hampir semuanya sangat baik diterapkan untuk website E-Commerce kita.



Alternatif transaksi pembayaran dalam  e-commerce
Untuk pembayaran, e-commerce menyediakan banyak alternatif. Caranya adalah dengan terlebih dahulu mendaftar sebagai customer pada web tersebut. Pembeli yang telah mempunyai kartu kredit dapat menggunakan kartu tersebut untuk pembayaran. Selain kartu kredit, alternatif lainnya adalah dengan menggunakan e-cash. E-cash sebenarnya merupakan suatu account khusus untuk pembayaran melalui internet. Account tersebut dibuka dengan menggunakan kartu kredit yang dipunyai sebelumnya. Customer hanya perlu mengisi pada account e-cashnya untuk digunakan.

Bila tidak ada kartu kredit bisa juga dengan cara via transfer melalu rekening bank yang telah ditentukan. Pihak retailer membalas pesanan pembeli dengan memberikan nomor rekening untuk mentransfer pembayarannya.

Alternatif lain yang sedang populer saat ini adalah dengan menggunakan jasa rekening bersama. Saya pribadi sudah beberapa kali mengandalkan transaksi seperti ini khususnya ketika membeli barang elektronik secara online yang harganya jutaan rupiah. Contoh website yang menerima jasa rekening bersama http://www.rekeningbersama.com/. Untuk mekanisme prosesnya bisa dilihat pada ilustrasi berikut:



Mekanisme Transaksi Rekening Bersama
Atau bisa juga dengan menggunakan smartcard. Di Singapura, smartcard dikenal dengan istilah cash card. Pemakaian smartcard ini hampir sama dengan pemakaian kartu ATM yang biasa dipakai untuk berbelanja, yaitu pada saat transaksi, uangnya didebet langsung dari account di bank. Untuk pembayaran di internet, user harus memiliki ‘smart card reader’. Dalam pemakaiannya, alat khusus ini disambungkan ke port serial di komputer. Pada saat melakukan transaksi, kartu smart card harus digesekkan ke alat tersebut, sehingga chip yang terdapat di kartu dapat dibaca oleh komputer. Untuk softwarenya, digunakan software bernama ‘e-wallet’.

Smart Card & Reader

Keamanan di e-commerce
Beragam kasus-kasus yang muncul berkaitan dengan pelaksanaan transaksi terutama faktor keamanan dalam e-commerce ini tentu sangat riskan bagi para pihak terutama konsumen. Padahal jaminan keamanan transaksi e-commerce sangat diperlukan untuk menumbuhkan kepercayaan konsumen. Apabila hal tersebut terabaikan maka bisa dipastikan akan terjadi pergeseran efektivitas transaksi e-commerce dari falsafah efisiensi menuju arah ketidakpastian yang akan menghambat upaya pengembangan pranata ecommerce.

Dalam prakteknya, berbelanja di web memerlukan koneksi ke internet dan browser yang mendukung transaksi elektronik yang aman, seperti Microsoft Internet Explorer yang bekerja sama dengan perusahaan kartu kredit (Visa dan MasterCard), serta perusahaan-perusahaan internet security (seperti VeriSign), telah membuat standar enkripsi khusus yang membuat transaksi melalui web menjadi sangat aman. Bahkan, Visa dan MasterCard menyediakan jaminan keamanan 100% kepada pengguna credit cardnya yang menggunakan e-com.

Yang menandakan suatu e-commerce web site aman atau tidak adalah adanya tanda khusus yang muncul di status bar di bagian bawah layar browser. Pada IE, tanda yang muncul adalah tanda gembok terkunci di pojok kanan status bar. Jika tanda-tanda tersebut muncul, berarti Anda sedang ter-connect pada server yang aman.

Manfaat e-commerce
Dengan melalui internet tentunya banyak manfaat yang dapat diambil dari e-commerce, yaitu:
1.       Jangkauan perdagangan lebih luas (dunia), tanpa batas-batas wilyah dan waktu.
2.       Penghematan sumber daya.
3.       Availabilitas : Buka 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Tidak mengenal hari libur dan hari besar.
4.       Skalabilitas : Dapat diperluas atau diperbanyak item barang tanpa batasan.
5.       Konsumen memperoleh informasi yang beragam dan mendetail (bussiness to customer e-commerce).
6.       Disintermediation, proses meniadakan calo dan pedagang perantara.

Kelemahan e-commerce
Perdagangan melalui internet memang memudahkan customer untuk bertransaksi jual-beli. Namun demikian, e-commerce juga memiliki kelemahan. Dengan metode transaksi elektronik yang tidak mempertemukan penjual dan pembeli secara langsung dan tidak melihat secara langsung barang yang diinginkan bisa menimbulkan permasalahan yang merugikan konsumen.

 Berikut beberapa kelemahan dari e-commerce:

1.       Isu Security.
2.       Ketidaksesuaian jenis dan kualitas barang yang dijanjikan.
3.       Ketidaktepatan waktu pengiriman barang.
4.   Faktor keamanan transaksi seperti keamanan metode pembayaran merupakan salah satu hal urgen bagi konsumen. Masalah ini penting sekali diperhatikan karena terbukti mulai bermunculan kasus-kasus dalam e-commerce yang berkaitan dengan keamanan transaksi, mulai dari pembajakan kartu kredit, stock exchange fraud, banking fraud, hak atas kekayaan intelektual, akses illegal ke sistem informasi (hacking) perusakan website sampai dengan pencurian data.



Sumber :
Hari       :  Jum’at
Tanggal  :  22 Juni 2012
Jam        :  16:56